Keris dhapur langka: Sempana Panjul. Luk 7 (tujuh). Tangguh: Pajajaran.

Keluarnya luk kemba/tidak dalam khas tangguh Pajajaran/Pasundhan/Kulonan

Pamor dominan Ngulit Semangka. Angsar: memudahkan mencari jalan rejeki dan mudah bergaul pada siapa saja dan dari golongan manapun. Pamor ini tidak pemilih, artinya cocok dengan siapa saja.

Mulai pertengahan wilah sampai panetes muncul pamor Udan Mas Tiban (tidak direncanakan) di kedua sisi wilah (lihat foto).

Pamor Udan Mas merupakan Pamor yang banyak dicari orang, terutama pedagang dan pengusaha. Bentuknya merupakan pusaran atau gelang-gelang berlapis, paling sedikit ada tiga lapisan. Manfaatnya untuk mencari rejeki dan tidak pemilih).
Pada tahun 1930-an, yang disebut pamor udan mas harus merupakan pamor tiban, Dan termasuk cukup sulit membuat pamor udan mas pada keris berlekuk/luk.

Dan dari Tangguh keris yang berpamor Udan Mas yang terbaik adalah Tangguh Pajajaran dan Tuban, karena pada umumnya bilahnya tipis.
Pasikutan kaku, besinya cenderung kering. Munculnya pamornya tidak direncanakan. Menancapnya pamor pada bilah keris pandes (kokoh, dalam) dan halus. Pamor tergolong nggajih (kesannya seperti berlemak, bagai lapisan lemak beku menempel di wilah).
Warangka: Kayu Pakel Ladrang Surakarta lamen/kuno dan telah diplitur ulang

Panjang wilah/pesi: ± 34,5 cm / ± 5,5 cm

Keris dhapur Sempana termasuk banyak varian/macamnya, baik yang luk 7 (tujuh) maupun luk 9 (sembilan). Berdasar buku pakem dhapur keris Keraton Surakarta terbitan tanggal 24 April 1920, pada kategori luk 7 (tujuh) hanya ada dua jenis Sempana yaitu Panjul dan Bungkem.

Saya pribadi lebih menentukan bahwa keris ini merupakan dhapur Sempana Panjul karena merupakan keris luk 7 dengan kembang kacang yang tidak mbungkem dan terdapat gandik radi methoq (gandik yang menonjol).

Sempana Panjul termasuk keris yang langka/jarang dijumpai, apalagi terdapat pamor udan mas tiban (tidak direncanakan), sehingga sangat cocok untuk melengkapi koleksi keris anda.
Termahar via Bukalapak