Tangguh Mataram. Pasikutan prigel/lincah.

Pamor dominan Wos Wutah berkhasiat baik untuk ketentraman dan keselamatan pemiliknya, dapat digunakan untuk mencari rejeki, cukup wibawa dan disayang orang sekelilingnya, pamor ini tidak pemilih. Di salah satu sisi wilah terdapat pamor miring yaitu Pamor Wiji Semen, dengan tuah untuk melindungi dari guna-guna atau gangguan makhluk halus (lihat foto). Pamor miring tidak mudah dibuat, sehingga nilai maharnya relatif lebih tinggi dibandingkan pamor lain.

Tombak ini merupakan unjuk kemampuan sang Empu dalam membuat karya yang berkualitas mengingat pamornya kombinasi mlumah (Wos Wutah) dan miring (Wiji Semen) dalam 1 (satu) wilah Tombak, dengan besi yang pulen berkualitas pula (lihat foto).

Warangan baru (kondisi sebelum diwarangi ada di foto). Keluarnya pamor nyanak. Material besi bagus, dengan permukaan besi halus warna abu-abu kehijauan, kontur nggodhong pohung/gembung daun.

Tombak berdhapur Sapit Abon yang terkenal adalah milik Adipati Aryo Penangsang dari Jipang Panolan yang bergelar Kanjeng Kyai Muntab, yang digunakan untuk berperang melawan Sutawijaya di Sungai Bengawan Solo.

Panjang wilah/pesi: ± 24,5 cm/ ± 8 cm.
Dimaharkan dengan kondisi ligan (tanpa warangka maupun landheyan), sesuai kondisi yang didapatkan dari lokasi desa. Bila menghendaki diberi warangka/tutup tombak atau landheyan silahkan chat lebih lanjut (mahar menyesuaikan).

Link Pembelian: