Tangguh: Mataram Senopaten
Luk: 5 dengan pembagian luk serasi. Gonjo Wilut

Pasikutan: wingit namun tetap terlihat prigel/tangkas
Warangka: Ladrang Surakarta
Pamor: Kelengan atau Pengawak Waja, dengan angsar/tuah yaitu membuat pemiliknya berpikir dan bersikap lebih bijaksana.
Keris berpamor kelengan/pengawak waja lebih mengutamakan kematangan tempa dan kesepurnaan aspek garap. Bahkan juga memiliki kekuatan isoteri lebih multifungsi dibanding keris berpamor. Yaitu sebagai alternatif keris pusaka TINDIH, dimana secara mata batin, watak, karakter, perbawa dari keris TINDIH dapat menjadi pamomong bagi tosan aji lainnya.

Panjang wilah/pesi: 36 cm / 7 cm

Pulanggeni bermakna dupa, ratus/hio yang mengeluarkan keharuman yang bersifat religius. Memberi makna bahwa dalam kehidupan, banyaklah berbuat kebaikan agar jati diri kita menebar keharuman dan selalu dikenang kebaikannya walaupun telah meninggal dunia.

Pada jaman dahulu keris dhapur Pulanggeni umumnya banyak dimiliki oleh para pahlawan atau pejuang. Konon Panglima Besar Jendral Soedirman dalam gerilyanya selalu terselip sebuah keris Pulanggeni yang selalu dibawa kemanapun beliau pergi.

Keris ini sangat pantas melengkapi koleksi anda karena selain mengutamakan aspek garap dan estetika, juga bersifat multifungsi yaitu dapat menjadi alternatif pusaka keris TINDIH mengingat harga/mahar pusaka TINDIH bertangguh kuno/super tua (Kabudhan, Singhasari, Jenggala, Kahuripan, Dahanapura) sangatlah mahal.
Termahar Via Bukalapak