Pasikutan: Gagah Merbhawani

Luk 5 (lima). Tangguh estimasi: Mataram Surakarta/PB Sepuh
Panjang Wilah/Pesi: ± 36 cm/ ± 7,5 cm

Pusaka disandangkan warangka Gayaman Surakarta kayu Cendana Wangi iras/tanpa sambungan.
Pamor Wos Wutah, berkhasiat baik untuk ketentraman dan keselamatan pemiliknya, dapat digunakan untuk mencari rejeki, cukup wibawa dan disayang orang sekelilingnya, pamor ini tidak pemilih.

Di bagian sor-soran bolak balik ada pamor Bawang Sebungkul yang dipercaya untuk rejeki/pengembangan modal. Cocok untuk pekerja di Bank dan pengembang modal/keuangan. Pamor ini juga tidak pemilih.
Lipat tempa spasi rapat, tekstur nyabak halus.
Terdapat tindik logam warna kuning di dalam alur lipat tempa bagian pesi (lihat foto). Jenis logam belum diketahui, silahkan Anda menilai sendiri. Ukuran tindik logam ini termasuk kecil dan tersembunyi letaknya.

Pemberian tindik logam pada sebilah keris Pusaka tentu bukanlah tidak disengaja atau tanpa maksud. Tindik pada pesi dipercaya agar pemiliknya terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif, ada juga kepercayaan untuk meredam aura panas pusaka itu sendiri.

Nama dhapur keris Megantoro berasal dari kata Mego dan Antoro (keduanya Bahasa Jawa), yang secara harfiah mego artinya mega atau awan, dan antoro adalah antara atau batas. Menggambarkan awan ibarat seorang pemimpin yang posisinya selalu di atas, yang harus dapat mengayomi kepada bawahannya. Namun demikian harus diingat kekuasaan pemimpin di dunia ada batasnya/di atas langit masih ada langit, dan di saat yang sama harus lebih banyak bersyukur karena masih ada bumi di bawahnya (menggambarkan masih banyak orang yang tidak seberuntung kita baik secara karir/rejeki/posisi).

Belum lengkap rasanya apabila seorang kolektor keris belum memiliki pusaka Keris Megantoro, apalagi dhapur keris ini dipercaya untuk menimbulkan wibawa besar bagi yang berkecimpung di dunia politik, militer maupun pemerintahan.
Link Pembelian: